Maumere
Sawah, anak perempuan, di Maumere.
Yessi (anak perempuan, kelas 3 SD) bersama neneknya bekerja di sawah. Yessi dan jutaan Yessi lainnya bersama ikut berperan demi pangan kita, termasuk pangan bagi perempuan kelas atas dan perempuan menengah atas.
Tidak ada kerja ringan di atas tanah dan sawah dibawah terik matahari.
Berharap pemerintah perhatikan kesejahteraan petani agar anak petani semua jadi Doktor pertanian, pintar main musik, berbudaya.
Agar tidak ada yang tertinggal di belakang dalam hal pendidikan, kesehatan, budaya yang dimonopoli oleh kelas atas, termasuk oleh perempuan kelas atas.
Dan kita aktivis laki laki selalu bersolidaritas buat perbaikan kesejahteraan, pendidikan, budaya kelas bawah. Khususnya perempuan kelas bawah yang di banyak komunitas berada di piramida sosial terbawah. Sekutu saudari kami kelas bawah adalah kita para aktivis laki laki yang berjuang untuk perbaikan kemanusiaan, meng "wong" kelas bawah.
*permenungan sepulang dari sawah: eco feminis berbasis kelas.
Dikirim oleh Bung Pius Ginting pada 20 Februari 2016
Hari iniku bersama teman~teman di Maumere dan Tanjung Kajuwulu
#Asupanenergi
#membiasakandenganangin
#diperjalananyangmeninggianginmakinkencang
Dikirim oleh Umbu Wulang TaPa pada 20 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesan dan pesan